I.
ACARA
Pengenalan Stasiun Meteorologi dan Peralatannya
II.
TANGGAL PRAKTIKUM
24
Februari 2010
III. TUJUAN
1.
Mengenal
stasiun meteorologi pertanian dan alat-alat pengukur anasir cuaca yang biasa
digunakan dalam bidang meteorologi pertanian.
2.
Mempelajari
prinsip kerja, cara penggunaan alat, serta macam data dan kualitas data yang
dihasilkan dari suatu pengukur anasir cuaca.
IV. TINJAUAN
PUSTAKA
Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat untuk
mengadakan pengamatan secara terus menerus keadaan lingkungan (atmosfer). Suatu
stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun
berturut-turut, sehingga akan didapat gambaran umum tentang rerata keadaan
iklim suatu tempat. Agar diperoleh hasil
pemgamatan yang akurat, maka dibutuhkan persyaratan sebagai berikut :
1.
Penempatan
lokasi stasiun harus mewakili keadaan lahan yang luas.
2.
Masing-masing
alat harus dapat memberikan hasil pengukuran parameter cuaca yang absah (tepat
dan akurat), sederhana, kuat atau tidak mudah rusak, mudah penggunaan dan
perawatannya.
3.
Pengamatan
harus dapat dipercaya, terlatih, dan terampil.
Stasiun meteorologi harus ditempatkan pada daerah terbuka
dan representatif (mewakili). Secara umum. Luas daerah terbuka bagi suatu
stasiun meteorologi pertanian dengan peralatannya lengkap kira-kira 2-2,5 ha.
V.
HASIL PENGAMATAN
A. Peralatan
manual
1.
Alat
Pengukur Curah Hujan
a.
Nama
alat : Ombrometer tipe Observatorium
Gambar alat
|
Keterangan gambar
|
![]() |
a.
Mulut penakar seluas 100 cm²
b.
Corong sempit
c.
Tabung penampung dengan kapasitas setara 300-500 mm CH
d.
Kran
|
·
Satuan
alat : mm
·
Satuan
Pengukuran : mm
·
Ketelitian
alat : 0,5 mm
·
Prinsip
Kerja : Penampung curah hujan
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta dijelaskan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
1. Alat di tempatkan dilapangan terbuka dengan jarak
terhadap pohon atau bangunan terdekat sekurang-kurangnya sama dengan tinggi
pohon atau bangunan tersebut.
2. Permukaan mulut corong harus benar-benar horizontal dan
di pasang pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah.
·
Cara
pengamatan :
Pengamatan dilakukan setiap pukul 07.00 pagi.
1. Data curah hujan harian didapat dengan jalan dibuka dan
airnya ditampung dalam gelas penakar yang bersatuann mm tinggi air.
2. Ketelitian pengamatan sampai 0,2 mm.
3. Hujan kurang dari 0,5 mm dianggap tidak ada meskipun
tetap dicatat.
4. Jika gelas penakar penuh, pengukuran dapat dilakukan
dengan mengukur volume air yang tertampung dengan gelas ukur biasa. Karena luas
penampang pengukuran curah hujan 100 cm² sehingga setiap volume 10 cm² berarti sama
dengan 1 mm tinggi permukaan air.
b.
Nama
alat : Ombrograf
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Mulut penakar
b.
Corong sempit
c.
Tabung penampung
d.
Tabung penampung utama dengan kapasitas setara dengan 60 mm CH
e.
Saluran pembuangan air dengan sistem bejana berhubungan
f.
Silinder kertas grafik
g.
Pelampung
|
·
Satuan
alat : mm
·
Satuan
Pengukuran : mm
·
Ketelitian
alat : 2 mm
·
Prinsip
Kerja : Berdasar sistem
pelampung
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
1. Syarat penempatan alat seperti Ombrometer.
2. Alat dipasang diatas permukaan tanah dengan tinggi
permukaan mulut corong 40 cm dari permukaan tanah.
·
Cara
pengamatan :
1. kertas grafik dipasang pada silinder yang berputar secara
teratur secara otomatis.
2. Penggantian kertas grafik dilakukan 1 minggu sekali.
3. Pencatatan curah hujan bersifat kumulatif, dengan
kapasitas maksimum penampungan 60 mm (satuan pencatat dalam mm).
4. Banyaknya curah hujan dan terjadinya hujan (waktu dan
intensitas) dapat dibaca dari kertas grafik.
2.
Alat
Pengukur Kelembaban Nisbi Udara
a.
Nama
alat : Psikrometer sangkar
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Statif
b.
Termometer bola basah
c.
Termometer bola kering
d.
Kain kasa yang dibasahi
e.
Bejana tempat air
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : %
·
Ketelitian
alat : 0,5ºC
·
Prinsip
Kerja : Berdasar sistem
termodinamika
·
Cara
kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
1. Psikrometer di pasang pada sangkar meteo.
2. Kain kasa pada termometer bola basah harus dijaga tetap
bersih dan selalu terbasahi secara kapilaritas
·
Cara
pengamatan :
1. Pengamatan dilakukan tiga kali dalam sehari, pada pukul
07.00, 13.00 atau 14.00 dan pukul 18.00.
2. Mula-mula dilakukan pembacaaan suhu termometer bola basah
(TBB) kemudian termometer bola kering (TBK).
3. Pembacaan dilakukan sampai ketelitian 0,1ºC. Kelembaban
nisbi suatu saat dicari dalam tabel, berdasarkan nilai selisih suhu pada TBK
dab TBB.
b.
Nama
alat : Sling Psikrometer
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Termometer bola basah
b.
Termometer bola kering
c.
Pegangan
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : %
·
Ketelitian
alat : 0,2ºC
·
Prinsip
Kerja : Berdasar sistem
termodinamika
·
Cara
kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan dari
prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat : Portable
·
Cara
pengamatan :
1. Sebelum digunakan, kain kasa pada TBB ditetesi dengan air
secukupnya.
2. Selanjutnya Sling Psikrometer diputar ± 33 kali dengan
kecepatan 4 putaran/detik atau lebih kurang sama dengan kecepatan angin 2,5
m/detik.
3. Pengamatan selanjutnya sama seperti pada Psikrometer
Sangkar.
c.
Nama
alat : Psikrometer tipe Assman
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Termometer bola basah
b.
Termometrr bola kering
c.
Kipas
d.
Sekrup pemutar pegas
e.
Saluran angin
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : %
·
Ketelitian
alat : 0,2 ºC
·
Prinsip
Kerja : Berdasar sistem
termodinamika
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat : Portable
·
Cara
pengamatan :
1. Sebelum dipakai, kain kasa pada TBBditetesi dengan air.
2. Pegas kipas diputar, sehingga kipas akan mengalirkan
udara dengan kecepatan kurang lebih 5 m/detik pada bagian reservoir
termoometernya.
3. Setelah suhu termometer konstan dilakukan pembacaan
seperti pada Psikrometer Sangkar.
d.
Nama
alat : Higrograf
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Rambut
b.
Sistem tuas
c.
Pena/penera grafik
d.
Silinder kertas grafik
|
·
Satuan
alat : %
·
Satuan
Pengukuran : %
·
Ketelitian
alat : 1%
·
Prinsip
Kerja : Sifat kembang
kerut benda higroskopis
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat : Di pasang pada
sangkar meteo
·
Cara
pengamatan :
1. Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar
secara otomatis.
2. Penggantian kertas grafik dilakukan sekali dalam
seminggu.
3. Kelembaban nisbi udara dalam satuan persen (%) ddapat
dibaca pada kertas grafik.
4. Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui ayunan
kelembaban nisbi udara selama satu minggu.
3.
Alat
Pengukur Suhu Udara
a.
Nama
alat : Termometer Biasa
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Reservoir
b.
Pipa kapiler berisi air raksa/alkohol
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 0,5 ºC
·
Prinsip
Kerja :Muai ruang zat
cair
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, bagian-bagian penting dari
alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan dari prinsip dan cara kerja,
cara pemasangan serta cara pengamatan.
·
Cara
pemasangan alat :
Dipasang sekaligus sebagai termometer bola kering pada
psikrometer sangkar
·
Cara
pengamatan :
1. Suhu udara dapata dibaca pada skala termometer dengan
ketelitan pembacaan 0,1ºC.
2. Mata pengamat harus tegak lurus terhadap kolom air raksa.
3. Pengamatan dilakukan tiga kali sehari, pada pukul 07.00,
13.00 dan 18.00.
b.
Nama
alat : Termometer Maksimum
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Reservoir
b.
Celah sempit
c.
Pipa kapiler berisi air raksa
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 0,25ºC
·
Prinsip
Kerja :
Muai ruang zat cair yang dimofikiasi dengan
celah sempit
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta dijelaskan
tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, bagian-bagian penting dari
alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan dari prinsip dan cara kerja,
cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya
·
Cara
pemasangan alat :
Alat di pasang pada sangkar meteo dan dipasang miring ±2º
terhadap sumbu horizontal, dengan bagian reservoir lebih rendah
·
Cara
pengamatan :
1. Suhu maksimum dapat dibaca tepat pada permukaan kolom air
raksa.
2. Setelah pengamatan, alat dipasang pada posisibagian
reservoir disebelah luar dan dikibaskan sampai tidak terdapat pemutusan kolom
air raksa pada celah sempit dan dipasang untuk pengamatan hasil selanjutnya.
3. Pengamatan dilakukan sore hari pada pukul 16.00.
c.
Nama
alat : Termometer Minimum
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Reservoir
b.
Indeks penunjuk suhu minimum
c.
Pipa kapiler berisi alkohol
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 0,25ºC
·
Prinsip
Kerja :
Muai ruang alkohol yang dimodifikasi dengan index.
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, bagian-bagian penting dari
alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan dari prinsip dan cara kerja,
cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya
·
Cara
pemasangan alat :
Alat dipasang pada sangkar meteo dengan kedudukan yang
harus benar-benar datar.
·
Cara
pengamatan :
1. Suhu udara miniimum dapat diketahui dengan membaca tepat
pada skala yang ditunjuk oleh ujung index yang berdekaatan dengan ujung kolom
alkohol.
2. Ujung kolom alkohol menunjukkan kepada suhu udara sesaat.
3. Pengamatan dilakukan pada sore hari pada pukul 16.00.
4. Setelah pengamatan, index harus dikembalikan tepat pada
ujung kolom alkohol untuk pengamatan hari selanjutnya.
d.
Nama
alat : Termometer Maksimum-Minimum Six
Bellani
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Reservoir
b.
Pipa kapiler berisi air raksa
c.
Pipa kapiler berisi alkohol
d.
Index penunjuk suhu maksimum
e.
Index penunjuk minimum
f.
Tombol pengembali index
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 2,5 ºC
·
Prinsip
Kerja :
Muai ruang zat cair (air raksa dan alkohol)
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, bagian-bagian penting dari
alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan dari prinsip dan cara kerja,
cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya
·
Cara
pemasangan alat :
Alat dipasang pada sangkar meteo dengan posisi tegak
·
Cara
pengamatan :
1. Suhu maksimum dan minimum dibaca pada ujung bawah index.
2. Index bagian kanan menunjukkan suhu maksimum, index
bagian kiri menunjukkan suhu minimum.
3. Pengamatan dilakukan pada sore hari pada pukul 16.00/
4. Setelah pengamatan, untuk pengamatan hari selanjutnya
tombol kemudi ditekan sedemikian sehingga ujung bawah index berhimpit dengan
permukaan kolom air raksa.
4.
Alat
Pengukur Suhu Udara Sekaligus Kelembaban Nisbi Udara
a.
Nama
alat : Termohigrometer
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Spiral dwi logam/bimetal
b.
Spiral benda higroskopis
c.
Jarum penunjuk skala suhu
d.
Jarum penunjuk skala kelembaban
e.
Ventilasi
|
·
Satuan
alat : ºC,%
·
Satuan
Pengukuran : ºC,%
·
Ketelitian
alat : 0,5ºC, 1%
·
Prinsip
Kerja : Muai dwi logam,
higroskopis rambut
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, bagian-bagian penting dari
alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan dari prinsip dan cara kerja,
cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
Portable ataupun dipasang pada sangkar meteo
·
Cara
pengamatan :
1. Saat pengamatan, alat harus terlindungi dari pengaruh
sinat matahari secara langsung daan tetesan air hujan.
2. Suhu udara (ºC) dan kelembaban (%) dibaca langsung pada
alat.
b.
Nama
alat : Termohigrograf
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Lempeng dwi logam/bimetal
b.
Rambut
c.
Sistem tuas higrograf
d.
Sistem tuas termograf
e.
Pena
f.
Silinder kertas grafik
|
·
Satuan
alat : ºC,%
·
Satuan
Pengukuran : ºC,%
·
Ketelitian
alat : 0,5ºC, 1%
·
Prinsip
Kerja : Muai dwi logam,
benda higroskopis
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, bagian-bagian penting dari
alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan dari prinsip dan cara kerja,
cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
Alat bersifat portable, alat diletakkan pada sangkar
meteo
·
Cara
pengamatan :
1. Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar
secara otomatis.
2. Kertas grafik diganti setiap minggu.
3. Kelembaban nisbi (%) dan temperatur (ºC) suatu saat dan ayunannya
dapat dibaca pada kertas grafik.
5.
Alat
Pengukur Suhu Air
a.
Nama
alat : Temperatur Maksimum Minimum Air
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Reservoir
b.
Pipa kapiler berisi air raksa
c.
Pipa kapiler berisi alkohol
d.
Index penunjuk suhu minimum
e.
Index penunjuk suhu maksimum
f.
Pelindung reservoir
g.
Pelampung
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 0,5ºC
·
Prinsip
Kerja : Muai ruang zat
cair
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, bagian-bagian penting dari
alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan dari prinsip dan cara kerja,
cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
Alat diletakkan terapung pada permukaan air (biasanya
dalam Panci Evaporasi Klas A) dengan kedudukan horizontal.
·
Cara
pengamatan :
Sama dengan Termometer Maksimum Minimum Six Bellani.
6.
Alat
Pengukur Suhu Tanah
a.
Nama
alat : Termometer Permukaan Tanah
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Termometer zat cair
b.
Reservoir
c.
Statif kaki tiga
d.
Tabung pelindung reservoir berventilasi
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 0,5ºC
·
Prinsip
Kerja : Muai ruang zat
cair
·
Cara
kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
Alat bersifat portable, alat diletakkan diatas permukaan
tanah
·
Cara
pengamatan :
Setelah stabil suhu dibaca langsung pada skala yang
ditunjukkan. Saat pencatatan suhu tanah harian juga seperti cara pencatatan
pada suhu udara harian.
b.
Nama
alat : Termometer Tanah selubung Kayu
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Ujung sensor sampai jeluk 5 cm
b.
Termometer zzat cair
c.
Pegangan tangan
d.
Selubung kayu pelindung termometer
|
·
Satuan
alat : ºF
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 1 ºF
·
Prinsip
Kerja : Muai ruang zat
cair
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untuk bidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
Alat bersifat portable, bagian ujung ditancapkan ke dalam
tanah sesuai dengan jeluk yang akan diamati
·
Cara
pengamatan :
Setelah stabil, suhu tanah diamati dengan membaca skala
yang ditunjuk
c.
Nama
alat : Termometer Tanah tipe Bengkok
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Reservoir untuk jeluk tanah 20 cm
b.
Pipa kapiler berisi air raksa
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 0,1ºC
·
Prinsip
Kerja : Muai ruang zat
cair (air raksa)
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untukbidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
1. Dibuat lubang pada tanah dengan jeluk tertentu dengan
bor.
2. Bagian reservoir termometer dimasukkan lubang kemudian
ditimbun kembali dengan tanah bekas galian.
·
Cara
pengamatan :
Seperti pada termometer permukaan tanah.
d.
Nama
alat : Termometer Tanah tipe Symons
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Pipa pelindung termometer
b.
Bagian sensor
c.
Termometer zat cair
d.
Reservoir
e.
Rantai
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 0,5ºC
·
Prinsip
Kerja : Muai ruang zat
cair
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untukbidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
1. Termometer diangkat dari selubung bagian pelindung, suhu
tanah dapat dibaca langsung pada skala yang ditunjuk.
2. Pembacaan harus dilakukan dengan cepat.
·
Cara
pengamatan :
1. Termomter diangkat dari selubung bagian pelindung, suhu
tanah dapat dibaca langsung pada skala yang ditunjuk.
2. Pembacaan harus dilakukan dengan cepat.
e.
Nama
alat : Stick Termometer
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Tangkai pemutar
b.
Jarum penunjuk suhu
c.
Tabung bejana berisi spiral logam sebagai penghantar
d.
Ujung peka
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 1ºC
·
Prinsip
Kerja :
Muai kawat dengan lilitan kumparan pada tabung bejana
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untukbidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
Alat dimasukkan dalam tanah dan tekanana menurut jeluk
yang kita inginkan dengan cara memutar pegangannya
·
Cara
pengamatan :
Setelah
jarum penunjuk suhu konstan, suhu dapat dibaca skala yang ditunjuk.
f.
Nama
alat : Termometer Tanah Maksimum dan
Minimum
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Bagian sensor
b.
Pipa berisi zat cair (air raksa)
c.
Jarum hitam penunjuk suhu sesaat
d.
Jarum hijau penunjuk suhu maksimum
e.
Jarum merah penunjuk suhu minimum
|
·
Satuan
alat : ºC
·
Satuan
Pengukuran : ºC
·
Ketelitian
alat : 0,5ºC
·
Prinsip
Kerja :
Muai ruang zat cair pada tabung bourdan
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untukbidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
Alat portable, bagian sensor dibenamkan ke dalam tanah sampai
kedalaman 20 cm dan dibiarkan selama periode pengamatan.
·
Cara
pengamatan :
1. Sebelum ketiga jarum penunjuk dibuat saling berhimpit
denga memutar sekrup.
2. Pada saat pembacaan :
Ø Jarum merah akan menunjukkan suhu maksimum.
Ø Jarum hijau akan meninjukkan suhu minimum.
Ø Jarum hitam akan menunjukkan suhu sesaat.
7.
Alat
Pengukur Panjang Penyinaran
a.
Nama
alat : Solarimeter tipe Yordan
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Silinder setengah lingkaran dengan sudut 60º
b.
Celah sempit tempat masuknya sinar
c.
Pelindung celah sempit
d.
Sekrup pengatur kemiringan
|
·
Satuan
alat : jam
·
Satuan
Pengukuran : %
·
Ketelitian
alat : 0,5 jam
·
Prinsip
Kerja : Reaksi fotokhemis
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untukbidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
1. Alat dipasang pada tempat terbuka, alat diletakkan pada
beton yang agak tinggi sedemikian rupa sehingga dalam keadaan normal, sensor
dapat menangkap sinar matahari pada ketinggian 3º diatas horizontal.
2. Solarimeter dipasang sedemikian rupa sehingga :
Ø Arah U-S dari alat sesuai dengan U-S dari tempat
pemasangan.
Ø Tutup kotak menghadap katulistiwa.
Ø Alat dipasang dengan kemiringan kearah katulistiwa
terhadap sumbu horizontal sebesar derajat lintang tempat pemasangan (Yogyakarta
: ±7ºLS).
·
Cara
pengamatan :
1. Persiapan kertas pias
Ø Kertas pias dicelupkan/dilapisi dengan larutan kalium
ferosianida atau feroamonium sitrat dengan kepekatan baku,disesuaikan dengan
kepekatan kertas pias terhadap intensitas sinar matahari.
Ø Sebelum digunakan kertas pias harus disimpan rapat/tidak
boleh bereaksi dengan sinar.
2. Dua buah kertas pias dipasang pada masing-masing tabung
dan diganti setiap sore hari pada pukul 18.00.
3. Noda yang terjadi pada kertas pias (dicelupkan dahulu
kedalam aquadessegera setelah digunakan), diukur panjangnya dalam satu jam, ini
merupakan nilai PP aktual.
b.
Nama
alat : Solarimeter tipe
Compbell-Stokes
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Lensa bola kaca pejal dengan jari-jari 7,3 cm
b.
Busur pemegang bola kaca pejal
c.
Sekrup pengunci kedudukan lensa
d.
Sekrup pengatur kemiringan
e.
Mangkuk tempat kertas pias
|
·
Satuan
alat : jam
·
Satuan
Pengukuran : %
·
Ketelitian
alat : 0,5 jam
·
Prinsip
Kerja : Pemfokusan sinar
matahari
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untukbidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya
·
Cara
pemasangan alat :
1. Syarat pemasangan seperti pada tipe Yordan.
2. Pemasangan alat sedemikian rupa sehingga :
Ø Mangkuk tempat pemasangna kertas pias harus menunjukkan
arah timur barat.
Ø Bagian bawah alat harus datar (diatur dengan leveling).
Ø Lensa bola bersama dengan kertas pias dimiringkan sesuai
dengan letak lintang tempat pengamatan.
·
Cara
pengamatan :
1. Kertas pias dipasang dan diganti tiap sore hari pada
pukul 18.00.
2. Kertas pias yang digunakan ada tiga macam, yaitu bentuk
lurus, bengkok panjang dan bengkok pendek.
3. Jadwal penggunaan masing-masing bentuk kertas pias
tergantung letak pengamatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut.
4. Pengukuran panjang penyinaran aktual dilakukan dengan
ketelitian 0,1 jam dengan ketentuan sebagai berikut :
Ø Noda langsung bundar dihitung ½ panjang garis tengah
noda.
Ø Noda berbentuk titik, setiap dua atau tiga kali dihitung
0,1 jam .
Ø Noda berbentuk garis berlubang, dihitung dikurangi 0,1
jam setiap pemusatan.
Ø Noda berbentuk garis tidak berlangsung, tidak pada
dikoreksi.
8.
Alat
Pengukur Intensitas Penyinaran
a.
Nama
alat : Actinograf Dwi logam
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Lempeng logam warna putih
b.
Lempeng logam warna hitam
c.
Lembar kaca pyrex
d.
Pena/penera grafik
e.
Silinder kertas grafik
|
·
Satuan
alat : cm²
·
Satuan
Pengukuran : kal/ cm²/hari
·
Ketelitian
alat : 1 cm²
·
Prinsip
Kerja : Benda muia logam
hitam-putih
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untukbidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
Alat dipasang pada tempat terbuka diatas tiang beton yang
kuat dan bagian atas dibuat sedemikian rupa sehingga selain surya berada 15
derajat diatas horizon bumi, sinar harus bebas mencapai sensor.
·
Cara
pengamatan :
1. Kertas grafik dipasang dan diganti setiap sore hari pada
pukul 18.00.
2. Dari grafik yang tergambar diukur luasan dibawah grafik
tersebut dengan alat planimeter. Dari luasan terukur disetarakan terhadapa
satuan kalori/cm²/hari.
9.
Alat
Pengukur Kecepatan Angin
a.
Nama
alat : Cup Anemometer
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Mangkuk anemo
b.
Pencatat jarak
c.
Tiang penyangga
|
·
Satuan
alat : km
·
Satuan
Pengukuran : km/jam
·
Ketelitian
alat : 1 km
·
Prinsip
Kerja : sistem mekanik
gear
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untukbidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya
·
Cara
pemasangan alat :
1. Alat dipasang pada tiang/menara dengan ketinggian 0,5 m, 2 m, atau 10 m
sesuai dengan masing-masing penggunaan.
2. Pemasangan harus pada tempat yang terbuka, jarak benda
terdekat paling sedkit 10 kali tinggi benda tersebut.
·
Cara
pengamatan :
1. Tiap pagi hari pukul 07.00 dibaca angka pada alat
pencatat.
2. Rerata kecepatan angin dapat dihitung dari besarnya
selisih pembacaan hari II dengan pembacaan I (jarak tempuh angin) dibagi dengan
waktu antara bedapengamatan tersebut (periode satu hari : 24 jam).
3. Satuan pengamatan adalah km/jam.
a.
Nama
alat : Biram Anemometer
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Kipas anemo
b.
Jarum pencatat jarak per 100 m
c.
Jarum pencata jarak per 1000
|
·
Satuan
alat : m
·
Satuan
Pengukuran : m/s
·
Ketelitian
alat : 0,5 m
·
Prinsip
Kerja : Sistem mekanik
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untukbidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat : Portable
·
Cara
pengamatan :
1. Umumnya alat digunakan untuk pengukuran, rerata kecepatan
angin pada periode pendek, satuan dalam m/detik.
2. Cara pengukuran sama seperti pada Cup Anemometer.
b.
Nama
alat : Hand Anemometer
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Kipas anemo
b.
Speed meter
c.
Skala beauford
d.
Tangkai pegangan tangan
|
·
Satuan
alat : m/s
·
Satuan
Pengukuran : m/s
·
Ketelitian
alat : 0,5 m/s
·
Prinsip
Kerja : sistem GGL
induksi
·
Cara kerja alat :
1. Praktikan diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus
untukbidang pertanian serta dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan
stasiun pengamatan.
2. Mengamati alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian
mencatat nama dan kegunaan alat, bagian-bagian penting dari alat, satuan dan
ketelitian pengamatan, keterangan dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan
serta cara pengamatan.
3. Dari hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat
mengenai perbandingan kelebihan dan kekurangan antar alat yang diamati baik
dari segi ketelitian pengamatan maupun kepraktisannya
·
Cara
pemasangan alat : Portable
·
Cara
pengamatan :
1. Kecepatan angin sesaat dapat diketahui dengan membaca
langsung pada pencatat.
2. Satuan alat dalam m/detik atatu skala beaufort.
10. Alat Pengukur Evaporasi
a.
Nama
alat : Panci Evaporasi Klas A
Gambar alat
|
Keterangan alat
|
![]() |
a.
Panci evaporasi dengan diameter 120,7 cm, tinggi 25 cm, dan tebal panci
0,8 cm
b.
Rangka kayu/besi
c.
Tabung peredam riak/gelombang dengan diameter 10 cm
d.
Hook (batang kait) dan skala pengukur (nonius)
e.
Sekrup pemutar baatang pengukur
|
·
Satuan
alat : mm
·
Satuan
Pengukuran : mm
·
Ketelitian
alat : 0,02 mm
·
Prinsip
Kerja : Pengukuran selisih tinggi permukaan air
·
Cara kerja alat :
1.
Praktikan
diperkenalkan pada stasiun meteorologi khusus untukbidang pertanian serta
dijelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan.
2.
Mengamati
alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat,
bagian-bagian penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
dari prinsip dan cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan.
3.
Dari
hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan
dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan
maupun kepraktisannya.
·
Cara
pemasangan alat :
1. Panci diletakkan pada balok kayu yang disusun datar
diatas permukaan tanah.
2. Air bersih dimasukkan setinggi 20 cm, permukaan air
dijaga jangan kurang dari 2,5 cm dari batas tersebut, jika tinggi air kurang
dari 10 cm dari dasar dapat berakibat kesalahan hingga 15%.
·
Cara
pengamatan :
1. Mula-mula ujung kail (hook) diatur dengan skrup pemutar
tepat menyentuh permukaan air, kemudian tinggi air dapat dibaca pada penera
(sampai ketelitian 0,02 mm).
2. Pada sore hari berikutnya, ujung kail diatur kembali
sampai menyentuh permukaan air.
3. Selisih pembacaan pertama (PI) dengan pembacaan kedua
(PII) merupakan besarnya penguapan air.
4. Jika terdapat hujan, maka rumus perhitungan evaporasi
adalah : PI-PII+CH (dalam mm). Kapasitas maksimum jika terjadi hujan sebesar 50
mm pada periode pengamatannya.
5. Penguapan yang terukur adalah pada permukaan air terbuka.
B. Sistem
AWS (Automatic Weather Station)
1.
Nama
alat : Wind Speed (kecepatan angin)
a.
Fungsi
alat :
Mengukur kecepatan angin secara horizontal
b.
Kecepatan
Maksimum : 65 m/s
c.
Resolusi
: 0,1 m/s
d.
Ketelitian
: ± 2%
2.
Nama
alat : Wind Direction (arah angin)
a.
Fungsi
alat : Mengukur arah angin
secara horizontal
b.
Kecepatan
maksimum : 65 m/s
c.
Resolusi
: 1º
d.
Ketelitian
: ± 2º
3.
Nama
alat : Solar Radiation (radiasi matahari)
a.
Fungsi
alat : Mengukur radiasi
matahari
b.
Resolusi
: 0,1 W/m²
c.
Ketelitian
: ± 2 W/m²
e.
Jarak
konstan : 0-2000
W/m²
4.
Nama
alat : Relative Humidity (kelembaban nisbi)
a.
Fungsi
alat :
Mengukur kandungan lengas di udara
b.
Resolusi
: 1%
c.
Ketelitian
: ± 2%
d.
Jarak
konstan : 0-100%
5.
Nama
alat : Air Temperature (suhu udara)
a.
Fungsi
alat : Mengukur suhu udara
b.
Resolusi
: 0,1ºC
c.
Ketelitian
: ± 0,5ºC
(-40ºC-0)
d.
Jarak
konstan :-40 ºC-+80 ºC
6.
Nama
alat : Soil Temperature (suhu udara)
a.
Fungsi
alat : Mengukur suhu rendah
b.
Resolusi
: 0,1ºCs
c.
Ketelitian
: ± 0,2ºC (0
to + 70ºC)
± 0,5ºC (-40ºC to 0)
e.
Jarak
konstan : -40 ºC-+80
ºC
7.
Nama
alat : Raingauge (curah hujan)
a.
Fuungsi
alat : Mengukur curah hujan
b.
Resolusi
: 0,2 mm
c.
Ketelitian
: 1%
f.
Jarak
konstan : -40 ºC-+80
ºC
8.
Nama
alat : Barometric Pressure (tekanan udara)
a.
Fungsi
alat : Mengukur tekanan
udara
b.
Resolusi
: 1 mbar
c.
Ketelitian
: 1 mbar
(950-1050 mbar)
d.
Jarak
konstan : 600-1250
mbar
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini akan membahas tentang pengenalan
stasiun meteorologi dan peralatannya. Alat-alat ini digunakan dalam menentukan
iklim di suatu tempat dan juga digunakan dalam bidang pertanian. Alat-alat
peraga yang di gunakan dalam praktikum kali ini terdiri dari peralatan manual
dan peralatan sistem AWS ( Automatic Weather Stasiun).
Peralatan manual terdiri atas alat pengukur curah hujan,
alat pengukur kelembaban nisbi udara, alat pengukur suhu udara, alat pengukur
suhu dan kelembaban nisbi udara, alat
pengukur suhu tanah, alat pengukur suhu air, alat pengukur panjang penyinaran,alat
pengukur intensitas radiasi matahari, alat pengukur kecepatan angin dan alat
pengukur penguapan air.
Untuk
mengukur curah hujan digunakanlah alat pengukur curah hujan yang terdiri atas
dua macam yaitu Ombrometer tipe observatorium dan Ombograf. Prinsip kerja dari
kedua alat ini adalah sebagai penampung curah hujan dan berdasarkan sistem
pelampung.
Untuk mengukur nisbi udara dugunakanlah alat pengukur
nisbi udara yang juga terdiri atas dua macam yaitu Psikrometer dan Higrograf.
Psikrometer terbagi lagi menjadi tiga macam alat yaitu Psikrometer sangkar,
Sling Psikrometer dan Psikrometer tipe Assman. Prinsip kerja dari Psikrometer
dan Higrograf adalah berdasarkan sistem termodinamika dan berdasarkan sifat
kembang kerut benda higroskopis.
Untuk mengukur suhu udara dgunakanlah alat pengukur suhu
udara yang terdiri atas empat macam yaitu Termometer Biasa, Termometer
Maksimum, Termometer Minimum, Termometer Maksimum-minimum Six Bellani. Keempat
alat ini mempunyai prinsip kerja dengan muai zat cair. Perbedaannya adalah
untuk Termometer Biasa dan Termometer Maksimum menggunakan muai zat cair air
raksa sedangkan untuk Termometer minimum menggunakan muai zat cair dari alkohol
dan untuk Termometer Maksimum-Minimum Six Bellani menggunakan muai zat cair
dari alkohol dan air raksa.
Untuk mengukur suhu dan kelembaban nisbi udara
digunakanlah alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara yang terdiri atas
dua macam yaitu Termohigrometer dan Termohigrograf. Kedua alat ini mempunyai
prinsip kerja yang sama yaitu dengan muai dwi-logam dan higroskopis rambut.
Untuk mengukur suhu tanah digunakanlah alat pengukur suhu
tanah yang terdiri atas enam macam yaitu Termometer Permukaan tanah, Termometer
Tanah Selubung Kayu, Termometer Tanah tipe Bengkok, Termometer Tanah tipe
Symons, Stick Termometer dan Termometer Tanah Maksimum dan Minimum. Keenam alat
ini mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu dengan muai zat cair.
Untuk mengukur temperatur air digunakan alat pengukur
temperatur maksimum-minimum air dengan prinsip kerja dengan muai zat cair.
Untuk mengukur panjang penyinaran digunakanlah alat
pengukur panjang penyinaran yang terdiri atas dua macam yaitu Solarimeter tipe
Yordan dan Solarimeter tipe Compbell-Stokes. Prinsip kerja kedua alat ini
adalah dengan reaksi fotokhemis dan pemfokusan sinar matahari.
Untuk mengukur radiasi matahari digunakanlah alat
pengukur intensitas radiasi matahari yang dinamakan Actinograf Dwi-Logam dengan prinsip kerja dengan
menggunakan beda muai logam hitam dan putih.
Untuk
mengukur kecepatan angin digunakanlah alat pengukur kecepatan angin yang
terdiri atas tiga macam alat yaitu Cup Anemometer, Biram Anemometer dan Hand
Anemometer. Prinsip kerja dari Cup Anemometer ddan Biram anemometer adalah sama
yaitu dengan sistem mekanik. Sedangkan untuk Hand Anemometer prinsip kerjanya
adalah dengan sistem GGL induksi.
Untuk mengukur penguapan air digunakanlah alat yang
dinamakan Panci Evaporasi Kelas A dengan prinsip kerja pengukuran selisih
tinggi permukaan air.
Peralatan dengan sistem Automatic Weather Station (AWS)
terdiri dari delapan macam yaitu Wind Speed (kecepatan angin), wind Direction
(arah angin), Solar Radiation (raadiasi matahari), Relative Humidity
(kelembaban nisbi), Air Temperature (suhu udara), Soil Temperature (suhu
tanah), Rainguage (curah hujan) dan Barometric Pressure (tekanan udara).
Pengamatan data meteorologi melalui AWS dapat dilakukan dengann menggunakan
program Cumulus.
VII. KESIMPULAN :
Dari praktikum yang telah dilakukan tentang Pengenalan
Stasiun Meteorologi dan Peralatannya dapat disimpulkan bahwa :
1.
Alat-alat
ini mempunyai peranan penting dan banyak kegunaan dibidang pertanian.
2.
Alat-alat
ini digunakan untuk megukur iklim suatu tempat.
3.
Alat-alat
tersebut terdiri dari peralatan manual dan peralatan sistem Automatic weather
Station (AWS).
4.
Alat-alat
ini mempunyai fungsinya masing-masing dan prinsip kerja yang berbeda-beda.
5.
Tingkat
ketelitian alat dengan sistem AWS lebih tinggi dibandingkan dengan peralatan
manual.
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Praktikum Klimatologi Dasar, Laboratorium Agroklimatologi Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Anonim,2010.buku klimatologi pertanian.Institut
Pertanian STIPER.Yogyakarta
Mengetahui,
Co. Ass,
(Mokh.fauji)
|
Yogyakarta, Maret 2010
Praktikan
(William Armando
Mappajalos)
|


























Harrah's Cherokee Casino Resort - Mapyro
BalasHapusHarrah's Cherokee Casino Resort is located in Murphy, 용인 출장샵 NC and 전라북도 출장샵 is open daily 24 hours. The 평택 출장마사지 casino floor 김제 출장마사지 is 2064 square feet 세종특별자치 출장마사지 and includes 14 table games.